Merti dusun adalah sebuah tradisi atau upacara adat turun-temurun di masyarakat Jawa untuk mengungkapkan rasa syukur atas berbagai karunia yang diberikan Tuhan, seperti rezeki yang melimpah dan keselamatan, serta memohon keberkahan untuk panen dan kehidupan di masa depan. Tradisi ini bertujuan untuk melestarikan budaya leluhur, memperkuat hubungan sosial dan kebersamaan antarwarga, serta mewujudkan keselarasan hidup di masyarakat.
Tujuan dan Makna Merti Dusun
Bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas rezeki, keselamatan, ketentraman, dan keselarasan hidup yang telah diberikan.
Memohon berkah dan perlindungan dari bencana alam serta untuk panen yang melimpah di masa mendatang.
Melestarikan warisan budaya adiluhung dan tradisi nenek moyang yang sarat makna.
Menjadi ajang konsolidasi masyarakat untuk meningkatkan rasa gotong royong, silaturahmi, serta menjaga keakraban antarwarga.
Rangkaian Kegiatan dalam Merti Dusun Krinjing antara lain :
- Slametan: Tasyakuran bersama atau slametan dusun di laksanakan pada malam jum’at Kliwon dengan membuat tumpengan atau Bucu (makanan simbolis) dan mendoakan leluhur.
- Kirab Budaya: Arak-arakan gunungan hasil bumi dan kesenian yang ada di dusun krinjing yang melambangkan kesuburan dan rasa syukur.
- Pertunjukan Seni: Pementasan kesenian lokal Dusun Krinjing antara lain, Gambus, Pencak, Degel dan Warok yang dilanjutkan dengan pentas Wayng Kulit.
Pengajian atau Shalawatan: Beberapa daerah juga menyertakan kegiatan keagamaan.